“Kak,
ojek payung, Kak?”
Aku hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala ketika mendengar tawaran gadis kecil itu. Senyum yang awalnya menghiasi wajahnya, langsung hilang ketika mengetahui jawabanku. Dengan bajunya yang basah kuyup, ia pergi menerobos hujan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Payung yang sejak tadi ditentengnya sama sekali tidak ia gunakan. Gadis kecil itu malah memeluk payung merah jambunya seakan tidak rela jika benda itu basah. Ia membiarkan air hujan turun membasahi badannya yang mungil. Aku terus memperhatikannya hingga akhirnya gadis kecil itu tidak terlihat lagi, seakan-akan lenyap ditelan derasnya hujan.